Kamis, 07 Agustus 2014

Kayuhan Kemerdekaan #3 (Klang - Ulu Klang)

Kamis, 7 Agustus 2014

    Saya agak terlambat bangun pagi itu. Setelah mandi saya mempersiapkan kembali sepeda dan meletakkannya di rak belakang mobil bang Abdul Rahim. Pukul 8:00 (7:00 WIB) kami berangkat menuju persimpangan Jl.Kapar dan Jl.Haji Sirat,  di situlah saya akan mengawali kayuhan. Saat melintasi Jl.Kereta Api Lama, bang Abdul Rahim dan kak Ija bercerita bahwa mereka pernah melakukan perjalanan menyusuri sisa peninggalan jalur kereta api.
menyusuri Jl.Kereta Api Lama

    Saat tiba di dekat persimpangan Jl.Kapar dan Jl.Haji Sirat, bang Abdul Rahim dan kak Ija mengajak saya sarapan terlebih dahulu di sebuah warung makan. Saya pun mulai menurunkan sepeda dan menyusun pannier bag pada rak sepeda, serta tak lupa memasang bendera merah putih di belakang. Saat sarapan, bang Abdul Rahim memberi tahu bahwa nanti ada pak Mazwir Bin Anwar yang akan menjumpai saya di Ulu Klang dan saya diberi nomor handphone beliau. Kak Ija juga memberi bekal nasi lemak, karena jalan menuju Batu Cave yang merupakan Lebuhraya (Jalan Tol / Highway) tidak akan dijumpai warung makan.
menyusun pannier dan memasang bendera merah putih
bang Abdul Rahim (Wak) dan kak Ija (di seberang jalan)

    Pukul 8:00 (9:00 WIB) saya berpamitan dan berterimakasih atas bantuan yang diberikan bang Abdul Rahim dan kak Ija. Saya memulai kayuhan di depan sebuah warung makan bernama Nuri Tomyam, Jl.Tomyam dan menuju Jl.Haji Sirat. Setelah menyusuri sejauh 5 km Jl.Haji Sirat, saya berbelok ke Jl.Meru kemudian memasuki Plaza Tol (Pintu Tol) Bukit Raja dan Lebuhraya Selat Kelang yang lalu lintasnya lebih padat. Saya terus menyusuri Lebuhraya Selat Kelang hingga menjumpai sign board arah Shah Alam dan memasuki Lebuhraya Persekutuan.
memulai perjalanan di depan Nuri Tomyam
memasuki Lebuhraya Persekutuan

    Lebuhraya Persekutuan merupakan salah satu jalan utama yang menghubungkan Port Klang dengan Kuala Lumpur. Di Lebuhraya ini jalur motosikal (sepeda motor) dan kereta (mobil) terpisah. Saya pun mengikuti jalur sepeda motor Lebuhraya Persekutuan, kira-kira sejauh 20 km melewati Shah Alam, Subang Jaya dan Petaling Jaya. Di sepanjang perjalanan menyusuri jalur sepeda motor, sesekali ada pengendara yang mengklakson dan memberikan acungan jempol kepada saya yang membuat saya semakin semangat mengayuh sepeda. Bahkan ada juga yang sengaja berhenti untuk menyapa dan memberi petunjuk jalan.
mengikuti jalur motor yang terpisah dengan jalur mobil
terowongan di bawah jembatan layang

    Hingga akhirnya saya berhenti di depan sebuah gerbang bertuliskan “Kota Darul Ehsan”. Saya sempatkan untuk beristirahat sejenak di sana sambil mengecek posisi saya di map. Saya ingat pesan bang Faiz dan bang Azmir bahwa sekitar 400 meter setelah gerbang saya harus ambil jalan ke kanan masuk jalur mobil dan kemudian mengikuti jalan ke kiri memasuki Lebuhraya Sprint (Kerinchi Link). Karena tidak ada pemisahan antara jalur mobil dan sepeda motor, maka saya harus lebih berhati-hati mengayuh sepeda di jalan ini.
istirahat sebentar sebelum gerbang "Kota Darul Ehsan"
Lebuhraya Sprint (Kerinci Link)

    Lebih dari 10 km saya menyusuri Lebuhraya Sprint ini, saya mulai lapar dan saya sempatkan menepi untuk makan bekal yang diberikan kak Ija. Tak Lama saya beristirahat makan, saya langsung melanjutkan kayuhan menyusuri Lebuhraya Duta – Sungai Buloh dan Lebuhraya – Ulu Kelang. Di sepanjang perjalanan ini terlihat gedung-gedung tinggi di sisi kiri-kanan jalan dan tampak di kejauhan menara kembar Petronas dan Kuala Lumpur Tower. Sesekali saya berhenti untuk menikmati pemandangan hamparan gedung di bawah panasnya terik matahari.
menepi untuk istirahat dan makan bekal
"Krabi"

    Di setiap percabangan jalan, saya selalu mengecek posisi saya di google map agar tidak salah jalan dan selalu memperhatikan sign board arah Batu Cave. Kemudian saya berbelok ke Jl.Kuching, dan pak Mazwir mulai mengirim pesan singkat (SMS) kepada saya menanyakan posisi saya saat itu. Saya terus mengayuh menyusuri Jl.Kuching yang relatif lurus dan dari kejauhan mulai terlihat tebing dan patung Batu Cave.
sebelum belokan ke Jl.Kuching
penjual bunga berjajar di depan Batu Cave

    Sekitar Pukul 13:30 (12:30 WIB) saya tiba di Batu Cave. Batu Cave merupakan gua alam yang berada di bukit sebelah utara Kuala Lumpur. Di dalam dan di sekitar gua ini terdapat banyak kuil yang dibangun untuk tempat beribadah umat Hindu. Untuk memasuki gua utama kita harus menaiki ratusan anak tangga. Di depan gua terdapat patung Murugan yang sangat tinggi dengan warna emas. Di pelataran kita akan menjumpai banyak burung merpati dan monyet ekor panjang yang bebas berkeliaran.
patung Murugan di depan gua utama
para pengunjung memberi makan merpati yang jinak

     Saya tidak menyempatkan diri untuk masuk ke gua dan hanya berkeliling saja di pelataran gua. Pak Mazwir sempat menelphone saya, menanyakan posisi saya dan memberitahu alamat beliau. Setelah puas mengambil photo di Batu Cave, saya pun langsung melanjutkan perjalanan menuju rumah Pak Mazwir di Ulu Klang. Baru saja mengayuh sejauh 1 kilometer hujan pun turun mengguyur dan saya langsung menepi untuk berteduh di bawah jembatan penyeberangan. Sempat berbincang dengan pengendara motor yang juga berteduh di situ dan menanyakan arah jalan menuju Ulu Klang.
patung Hanoman di salah satu kuil
berteduh di bawah jembatan penyeberangan

    Setelah hujan reda, saya kembali melanjutkan kayuhan hingga tiba di persimpangan Jl.Gombak dan singgah di Masjid Al-Sharif untuk sholat. Seusai sholat saya berbincang dengan bapak-bapak di teras masjid. Mereka bertanya tentang dari mana dan akan ke mana tujuan saya dengan sepeda ini. Merekapun memberi informasi arah jalan menuju Ulu Klang. Salah seorang dari mereka tertarik untuk mencoba menaiki sepeda saya dan ada juga yang mengaku redaktur memberi saya sebuah majalah "Kereta" (Mobil). Pak Mazwir kembali menelphone saya dan memberi tahu arah rumahnya yang tidak jauh dari Zoo Negara.
Masjid Al-Sharif
mencoba menaiki sepeda saya

     Pukul 15:30 (14:30 WIB), saya berpamitan dengan bapak-bapak di halaman masjid tersebut untuk melanjutkan perjalanan menuju rumah pak Mazwir. Di setiap persimpangan jalan saya selalu berhenti untuk mengecek lokasi saya di googlemap. Meski hanya 10 km tapi saya cukup lama mengayuh hingga tiba di depan Zoo Negara pukul 16:30 (15:30 WIB). Pak Mazwir menjumpai saya di sana dan langsung mengajak saya ke rumahnya di Lembah Keramat. Pak Mazwir memberitahu bahwa tadi beliau diam-diam akan menjumpai saya di Batu Cave, tetapi saya sudah pergi lebih dulu sebelum beliau tiba.
berhenti di setiap persimpangan jalan
mengikuti pak Mazwir yang menjemput saya di depan Zoo Negara

    Setelah tiba di rumah pak Mazwir, saya langsung menurunkan tas dan bersih-bersih diri. Pak Mazwir merupakan pensiunan Petronas dan beliau keturunan Minangkabau, Indonesia. Di rumah, pak Mazwir tinggal bersama istri dan putra putrinya. Sementara putra pertamanya sudah berkeluarga dan mempunyai rumah sendiri. Bersama cucu beliau, pak Mazwir mengajak saya  berkeliling dengan mobil untuk menjemput menantunya di stasiun trem. Kami singgah di rumah pak Jefani, rekan pak Mazwir yang juga hobi bersepeda. Kami berencana bersepeda bersama keliling Kuala Lumpur malam nanti.
tiba di rumah pak Mazwir
menjemput menantu pak Mazwir di stasiun trem

    Seusai sholat isya' dan makan malam, saya dan pak Mazwir pun berangkat bersepeda menuju rumah pak Jefani dan kemudian menjumpai pak Zul untuk bersepeda bersama di Kuala Lumpur. Kami berempat menyusuri jalan Kuala Lumpur yang cukup padat. Terkadang kami melewati trotoar dan pinggir sungai untuk menghindari jalan yang jauh memutar. Di antara gedung-gedung yang tinggi mulailah terlihat Petronas Twin Towers. Kami terlebih dahulu singgah di depan Kedutaan Besar Indonesia untuk sekedar berphoto saja.
melewati jalan pinggir sungai
berphoto di depan Kedutaan Besar Indonesia

    Kemudian kami lanjut berkeliling di Kuala Lumpur dan menuju Twin Towers. Kami berhenti sebentar di bawah Twin Towers untuk berphoto di sana. Petronas Twin Towers merupakan bangunan kembar tertinggi di dunia. Menara Satu digunakan sebagai kantor Petronas dan anak perusahaannya, sedangkan kantor di Menara Dua disewakan ke perusahaan lainnya. Setelah puas berphoto, kami melanjutkan bersepeda dan istirahat di sebuah kedai untuk menikmati es belimbing serta mie goreng. Karena hari semakin larut, kami pun melanjutkan perjalanan pulang ke rumah masing-masing.
Twin Towers terlihat di antara gedung-gedung tinggi
berphoto di bawah Twin Tower

    Total sekitar 97 km perjalanan bersepeda selama 1 hari dari Klang ke Ulu Klang hingga berkeliling di Kuala Lumpur. Sekitar pukul 1:15 (24:15 WIB) saya dan pak Mazwir tiba di rumah. Saya pun langsung tidur di tempat yang telah disediakan pak Mazwir dan memulihkan kembali tenaga untuk perjalanan esok hari.
perjalanan pulang


BERSAMBUNG....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar