Rabu, 18 Juli 2012

Membelah Daratan Riau Ke Kota Jalur (Bagian 2 / Akhir)

pasar Taluk Kuantan saat fajar
     Minggu pagi (8/1), hari kedua di Taluk Kuantan saya bangun lebih awal untuk persiapan kembali ke Pekanbaru. Setelah selesai mandi dan sholat subuh, saya langsung keluar meninggalkan wisma. Karena kondisi jalan masih agak gelap dan sepi, saya manfaatkan waktu untuk berkeliling di pusat kota Taluk Kuantan dan menikmati suasana bantaran sungai Kuantan yang biasanya digunakan sebagai arena pacu jalur.
jembatan utama penghubung antara pusat kota dengan daerah seberang sungai

jembatan gantung di atas sungai Kuantan
Tugu Dayung
gerbang taman arena pacu jalur
simpang tiga sebelum pusat kota, belok kanan ke lintas tengah
     Selain itu saya juga mengunjungi komplek Sport Centre KuanSing, area kantor DPRD, area perkanturan pemerintah daerah dan area kantor bupati KuanSing.
stadion Sport Centre KuanSing
Tugu Carano

di depan kantor bupati KuanSing

di depan kantor bupati, tampak gedung DPRD di atas bukit
      Sekitar pukul tujuh saya mengawali perjalanan ke Pekanbaru.Jalur yang saya lalui sama seperti jalur keberangkatan hari sabtu dan sempat juga singgah di SPBU yang sama untuk mengisi premium.
salah satu jalan antara Taluk Kuantan-Lipat Kain
     Ternyata cuaca  pagi yang sejuk itu kurang bersahabat. Memasuki perbatasan KuanSing-Kampar mulai turun hujan yang lumayan deras. Saya tetap melanjutkan perjalanan karena kondisi badan sudah terlanjur basah kuyup sambil mencari warung untuk sarapan. Akhirnya saya berteduh di sebuah warung daerah Lipat Kain dan memesan semangkuk bakso untuk sedikit menghangatkan tubuh.
     Setelah hujan agak reda, saya melanjutkan perjalanan kembali. Sekitar pukul 10:30 saya telah memasuki Jln.Kaharuddin Nasution Pekanbaru. Saya istirahat sebentar di depan Gedung Olahraga Gelanggang Remaja dan menghubungi Arry, salah satu teman saya yang sedang cuti di Pekanbaru untuk mengajak berkeliling kota. Kami sepakat untuk berjumpa di depan lapangan MTQ.
lapangan MTQ
     Sambil menunggu Arry datang, saya menjemur jaket dan tas saya di salah satu sudut lapangan. Tak seberapa lama menunggu, akhirnya Arry tiba di MTQ. Setelah jemuran saya suda agak kering, kami pergi ke Masjid An-Nur mengingat sudah masuk waktu sholat dhuhur. Sepanjang perjalanan menuju masjid, Arry sambil bercerita tentang bangunan-bangunantempat dia bersekolah dulu.
gerbang masuk lapangan MTQ
     Sesampainya di halaman masjid, kami langsung memarkirkan sepesda motor dan masuk ke dalam masjid untuk ibadah sholat dhuhur. Setelah selesai sholat dhuhur saya sempatkan untuk berphoto di halaman masjid sambil mendengarkan cerita dari Arry tentang situasi sekitar masjid saat dia masih sekolah.
masjid An-Nur
     Kami lanjut berkeliling ke pusat kota sambil mencari warung makan. Kami singgah di sebuah warung Ampera di Jln.Soedirman dan makan siang di sana. Setelah makan siang, kami pergi ke Jln.Beringin untuk mencari stiker PSPS di sebuah distro dan mengisi premium di Jl.Thamrin tak jauh dari distro tersebut.
     Kami kembali berkeliling di sekitar perkantoran gubernur dan langsung menuju ke Rumbai melewati jembatan Siak I atau jembatan Leighton. Sesampainya di depan Stadion Kaharuddin Nasution, kami istirahat sejenak di sebuah kedai untuk menikmati segelas es tebu.
kantor gubernur Riau
Jembatan Siak I
Stadion Kaharuddin Nasution yang sedang direnovasi
     Sekitar pukul 15:30, kami berpisah dan saya berpamitan untuk kembali ke Dumai. Saya mengendarai sepeda motor dengan sedikit laju mengingat hari sudah semakin sore. Sesampainya di monumen Pompa Angguk kota Minas, saya beristirahat sejenak sambil berphoto di sana.
monumen pompa angguk
prestasi ladang minyak Minas
     Sekitar pukul 18:30 saya memasuki kota Duri dan pukul 19:00 berhenti di SPBU kawasan Mandau untuk istirahat dan mengisi premium. Untuk perjalanan pulang ke Dumai saya memilih jalur via Bukit Kapur, karena jalur via Bukit Timah cukup rawan di malam hari. Namun untuk melewati jalur via Bukit Kapur saya harus mengurangi kecepatan karena kondisi jalan rusak bergelombang dan berdebu, yang membatasi jarak pandang.
     Sekitar pukul 20:30, saya tiba di Dumai dan singgah sebentar di sebuah warung makan di Jl.Bukit Datuk Lama. Di sana saya berjumpa dengan Habibie, kawan saya yang nampak heran dengan saya dan saya sedikit menceritakan tentang perjalanan yang saya lalui. Jam 9 malam saya tiba di rumah dan langsung istirahat untuk persiapan kembali beraktivitas esok harinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar