Sabtu 24 Juni2012, tak seperti biasanya saya bisa bangun sepagi hari itu. Hari libur yang sulit kudapatkan di hari sabtu pada minggu-minggu sebelumnya karena sibuknya pekerjaan. Untuk hari libur kali ini saya manfaatkan untuk refreshing dengan berkunjung ke beberapa tempat di sepanjang pesisir kota Dumai. Di mana di lokasi tersebut kita bisa menikmati pemandangan Selat Rupat, menikmati sejuknya hembusan angin laut, menyaksikan aktivitas warga pesisir dan di beberapa lokasi kita bisa menikmati sunrise ataupun sunset.
Saya mengawali penjelajahan dengan berkunjung ke dermaga tempat pelelangan ikan atau biasa disebut TPI di daerah Purnama (Dumai Barat) sebelah terminal agrobisnis. Lokasinya tak begitu jauh dari tempat saya tinggal. Setelah 15 menit mengendarai sepeda motor akhirnya saya sampai di TPI Purnama pukul tujuh. Di sini saya menjumpai beberapa kapal nelayan dan kapal dinas kelautan yang bertambat di dermaga. Biasanya di dermaga ini kita bisa menikmati pemandangan matahari terbit dan Pulau Rupat yang jauh di seberang. Namun cuaca cerah di pagi itu agak terganggu oleh kabut asap yang masih menyelimuti perairan Selat Rupat. Saat cuaca bagus biasanya ramai orang yang memancing ikan di dermaga ini.
|
Terminal Agrobisnis |
|
lahan kosong di sebelah Terminal Agrobisnis |
|
kabut asap menyelimuti perairan Selat Rupat |
|
tampak kapal Ro-Ro di ujung dermaga |
|
abrasi oleh gelombang laut |
Setelah 15 menit menikmati lokasi ke dua, saya langsung berkendara ke pusat kota dan menuju ke TPI Patimura yang lokasinya di dekat muara Sungai Dumai. Di sebut TPI Patimura karena lokasinya dekat dengan Jl.Patimura, yang mana jalan tersebut merupakan salah satu jalan utama menuju ke TPI. Sesampainya di TPI ternyata lokasinya sangat ramai kerena ada kapal yang sedang bongkar muatan di dermaga. Akhirnya saya putuskan kembali balik arah dan menuju ke daerah pesisir timur Dumai.
Tujuan saya berikutnya adalah Pantai Wisata Teluk Makmur, Kec.Medang Kampai. Saat baru sampai di Jaya Mukti (Dumai Timur), saya sempatkan untuk sarapan terlebih dahulu.
|
jalan menuju Teluk Makmur |
|
papan petunjuk lokasi pantai Teluk Makmur |
|
mencoba melalui jalan bersemak |
Sekitar pukul 08:40 saya telah memasuki kelurahan Teluk Makmur dan menemui papan nama lokasi masuk menuju pantai. Saya coba untuk melewati jalan masuk lain, namun ternyata jalannya bersemak-semak seperti sudah lama tak dilalui orang. Akhirnya saya sampai ke pesisir kelurahan Teluk Makmur setelah berhasil menembus jalan tersebut dan menelusuri sepanjang pesisir hingga ujung tanggul penahan ombak.
|
melintasi jembatan kayu |
|
tanggul penahan ombak |
|
Selat Rupat |
|
kabut asap menyelimuti perairan |
|
muara sungai |
|
kapal pompong diikat di samping jembatan kayu |
|
bangunan bergaya melayu |
Setelah sekitar 20 menit menikmati suasana di sana, saya menuju ke lokasi utama Pantai Wisata Teluk Makmur. Sesampainya di lokasi ternyata kawasan wisata tersebut tampak sekali tidak terawat. Rumput-rumput tumbuh tinggi menutupi areal lapangan, jalan masukpun becek dan pondok-pondok kayunya sudah usang tak terawat. Mungkin sebab itulah kawasan ini tak ada pengunjungnya lagi.
|
gerbang masuk lokasi pantai |
|
pantai Teluk Makmur yang tampak tak terawat |
|
banyak semak dan coretan di tanggul |
|
prasasti peresmian pembangunan transmisi Dumai-Malaka Cable System di area pantai | | |
|
batu pemecah gelombang laut di pantai Teluk Makmur |
|
jalan becek di sekitar lokasi pantai |
Pukul 09:30 saya menuju ke Pantai Puak Bambu Indah. Hanya dalam waktu 5 menit menyusuri jalan tanah ke arah barat saya sampai di lokasi tersebut. Pantai ini cukup bersih dan terawat, lokasinyapun dekat dengan pemukiman masyarakat. Disebut Pantai Puak Bambu Indah karena di kawasan ini tumbuh banyak bambu secara bergerombol-gerombol yang membuat suasana di sini semakin asri dan sejuk.
|
salah satu jembatan menuju Puak dari pantai Teluk Makmur |
|
jalan tanah menuju Puak |
|
memasuki pemukiman penduduk |
|
pohon bambu yang tersusun rapi |
|
pondok dan area pantai yang terawat |
Tak lama menikmati suasana Pantai Puak, saya lanjut berkendara menuju Parit Paman, Kelurahan Tanjung Palas (Dumai Timur). Parit ini dijadikan sebagai pelabuhan kapal-kapal pompong bagi masyarakat sekitar parit. Tampak di sana beberapa warga berangkat ke laut lepas sambil membawa buah-buahan dan minuman kaleng untuk dijajakan ke kapal-kapal tanker yang lepas jangkar di Selat Rupat. Juga tampak warga yang mengangkat buah kelapa sawit di tepi parit.
|
jalan di tepi Parit Paman |
|
tumpukan buah kelapa sawit yang menunggu di angkut |
|
kapal pompong milik warga |
|
Parit Paman dengan air coklatnya |
Parit Paman menjadi lokasi terakhir penjelajahan saya sabtu pagi itu. Setelah puas menjelajah saya putuskan kembali ke rumah untuk melakukan aktivitas lain dan penjelajahan seputar Dumai akan berlanjut di lain kesempatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar