Senin, 12 November 2012

Solo Riding Dumai-Cepu-Dumai "Not So Far" #5

#5 : Sentuhan Pertama Di Jawa
Selasa, 15 Mei 2012
menjelang kapal sandar di Pelabuhan Merak
      Rasa lelah perjalanan dari Palembang membuat saya lelap tertidur di lantai dek atas, mengalahkan rasa dingin angin di atas kapal. Tidak terasa dua setengah jam saya tertidur hingga ada seorang penumpang yang membangunkan dan memberitahu bahwa sebentar lagi kapal akan bersandar di Pelabuhan Merak, Banten. Saya pun langsung terbangun, menyadari sekitar saya sudah sepi penumpang. Ternyata para penumpang yang lain telah turun di dek bawah dan bersiap untuk turun setelah kapal sandar. Saya mulai memberesi tas yang saya bawa di atas dek dan kemudian turun menuju tempat sepeda motor saya parkir. Pukul 02.45, kapal telah bersandar di dermaga pelabuhan. Saya langsung menghidupkan kendaraan saya dan keluar turun dari kapal.
bersiap turun dari kapal

keluar pelabuhan
     Belum jauh meninggalkan pelabuhan, saya berhenti sebentar untuk mengisi tangki dengan premium cadangan. Saya kembali melanjutkan perjalanan menuju pusat kota Cilegon dan selanjutnya menuju kota Serang, ibukota Provinsi Banten. Tidak ada tujuan khusus dan saya hanya numpang melintas saja di kedua kota ini. Sempat berputar-putar di kota Serang karena tidak tahu arah jalan. Banyak persimpangan, kurangnya petunjuk arah jalan, serta kondisi jalan yang masih sepi membuat saya salah jalan. Saya mencoba untuk mengecek posisi saya berada memalui googlemap. Setelah mengetahui posisi saya berada, saya mulai berkendara mengikuti petunjuk dalam googlemap hingga menemukan jalan utama menuju Jakarta.
Selamat Datang Di Kota Cilegon
     Saya terus melaju meninggalkan pusat kota Serang. Kondisi jalan mulus yang kadang diselingi jalan yang kurang rata, saya lintasi hingga memasuki gerbang Kabupaten Tangerang pada pukul 04.15. Lalu lintas mulai tampak ramai saat melintas di Balaraja. Debu pun beterbangan menyelimuti jalan karena kondisi jalan rusak dan tidak rata. Saat berkendara di jalan yang rusak berbatu, ban belakang motor saya ternyata kempes. Saya berhenti di sebuah SPBU untuk menambah tekanan angin ban, namun tetap saja kempes. Petugas SPBU menyarankan saya untuk singgah di bengkel tambal ban depan SPBU tersebut.
Selamat Datang Kabupaten Tangerang
     Saya pun pergi ke bengkel yang belum buka tersebut. Sambil menunggu pemilik bengkel datang, saya menelfon kakak saya yang tinggal di Parung dan memberi kabar bahwa saya akan berkunjung ke rumahnya. Tak lama saya menunggu, akhirnya pemilik bengkel datang dan membuka pintu bengkel. Setelah ban di buka ternyata kondisi ban dalam sobek sehingga harus diganti, sedangkan di ban luar ada paku tertancap. Saat dipasang kembali, putaran roda terasa nyangkut di kaliper rem cakram. Setelah saya periksa ternyata shockbreaker sebelah kanan patah. Kondisi ini tidak saya sadari sejak berkendara dari Lampung.
ban belakang bocor
     Pukul 05.00, saya melanjutkan perjalanan. Dari Balaraja saya berkendara menuju Cikupa dan kemudian lanjut ke Kota Tangerang. Lalu lintas semakin padat saat sampai di Kota Tangerang kerena bertepatan dengan jam berangkat kerja dan sekolah. Ramainya kendaraan, banyaknya persimpangan dan jalan satu arah membuat saya salah arah jalan. Sambil melihat jalur googlemap, saya pun berhasil keluar dari pusat Kota Tangerang menuju Serpong, Tangerang Selatan dan menuju rumah kakak saya di Bukit Dago, Parung. Saya sampai di rumah pada pukul 06.30 dan disambut wajah lucu kedua keponakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar