Liburan akhir pekan awal Januari
2012 kemarin saya isi dengan riding
ke Taluk Kuantan, ibukota kabupaten Kuantan Singingi provinsi Riau. Perjalanan
ke Taluk Kuantan atau kota yang berjuluk
“Kota Jalur” (jalur = perahu panjang dari
kayu gelondongan) ini selain untuk mengenal seluk beluk kota ini, juga
untuk menyaksikan klub sepakbola kebanggaan masyarakat Riau, PSPS Pekanbaru
yang akan menjamu Mitra KuKar Kutai Kartanegara di Kuansing Sport Centre sabtu sore (7/1) dalam lanjutan kompetisi Indonesia Super League.
Setelah mendapat surat ijin jalan
dari atasan, jum’at malam (6/1) saya langsung mempersiapkan segala sesuatu yang
dibutuhkan untuk perjalanan hari sabtu. Saya juga sengaja menyiapkan bensin
cadangan yang saya kemas dalam botol untuk cadangan jika dalam perjalanan tidak
menemui SPBU ataupun bensin eceran.
Sabtu pagi seusai sholat subuh
sekitar pukul 5.30, saya memulai perjalanan menuju kota Duri, Kab.Bengkalis.
Dengan pertimbangan kondisi fisik jalan, saya memilih rute ke kota Duri via Bukit
Timah dibanding via Bagan Besar. Saya memacu sepeda motor dengan kecepatan tak
lebih dari 50 km/jam mengingat kondisi jalan masih gelap dan berdebu. Setelah
melewati perbatasan Dumai – RoHil, saya menambah laju kendaraan hingga sampai
di Simpang Batang, Kab.RoHil. Dari Simpang Batang ke Duri sesekali menemui
angkutan penumpang dan bus antar kota yang sudah mulai beroperasi.
persiapan usai subuh |
menjelang matahari terbit |
jalan menuju Simpang Batang |
peta perjalanan Dumai-Taluk Kuantan |
Setelah cukup beristirahat, saya melanjutkan perjalanan menuju Minas. Melewati jalur Kandis - Minas harus ekstra berhati-hati karena jalannya babyak belokan, tanjakan dan turunan yang cukup curam. Selain itu juga harus mewaspadai kondisi lalu lintas di jalur ini, karena sering melintas kendaraan-kendaraan eksplorasi dan truk-truk bermuatan kayu gelondongan. Saat melewati sebuah turunan, tiba-tiba barang yang saya taruh di sebelah belakang sepeda motor terhempas karena kondisi jalan yang bergelombang. Sempat tergelincir di pinggir jalan saat berusaha mengurangi kecepatan dan kesulitan mengendalikan kendaraan di jalan turunan. Meski rawan kecelakaan, namun jalur ini juga menyuguhkan pemandangan yang menarik. Sebelah kanan dan kiri jalan terhampar luas perkebunan kelapa sawit dan wilayah eksplorasi PT Chevron Pasific Indonesia.
jembatan Siak III, salah satu gerbang memasuki pusat kota Pekanbaru |
Lalu lintas di jalan menuju Lipat Kain Relatif Sepi dan tidak banyak belokan. Hanya sesekali menemui bus antarkota dan mobil pribadi yang melintas, mengingat jalan ini merupakan penghubung kota Pekanbaru dengan jalur lintas tengah. Sekitar jam 12.00, saya memasuki Lipat Kain dan langsung melanjutkan perjalanan ke Taluk Kuantan, ibukota Kab.Kuantan Singingi (KuanSing).
Tak lama setelah meninggalkan kota Lipat Kain, saya memasuki wilayah kabupaten KuanSing. Untuk menuju ke Taluk Kuantan, saya harus melewati kawasan hutan dan perbukitan. Tanjakan, turunan dan belokan tajam banyak dijumpai di jalur ini. Meski demikian perjalanan tetap terasa nyaman karena kondisi jalan yang mulus dan pemandangan bentang alam yang indah sepanjang jalan.
Karena tidak menemui SPBU sepanjang jalan setelah memasuki KuanSing sementara premium di tanki hampir habis, akhirnya saya putuskan untuk mengisinya dengan premium cadangan yang sengaja saya bawa dalam botol. Sisa premium ini cukup untuk digunakan sebagai cadangan dalam perjalanan sambil mencari SPBU. Sekitar jam 12.45, akhirnya saya menemui SPBU. Lokasinya sekitar 50km sebelum kota Taluk Kuantan. Kesemkpatan ini saya manfaatkan untuk mengisi penuh tanki motor dan botol cadangan, serta beristirahat sejenak dan sholat di mushola SPBU. Tak sengaja di SPBU tersebut, saya berjumpa dengan dua anak dari Padang yang juga sedang beristirahat. Ternyata mereka sedang melakukan perjalanan keliling Pulau Sumatera dengan mengendarai motor bebek berboncengan. Setelah saling tukar informasi dan sempat juga saling tukar nomor handphone, kami melanjutkan perjalanan ke arah yang berbeda. Mereka menuju ke utara sedangkan saya ke selatan.
gapura memasuki kota Taluk Kuantan |
persiapan sebelum pertandingan babak pertama |
salah satu sudut lapangan stadion Sport Centre |
tribun barat stadion |
locker room tim tamu, Mitra Kukar |
penjaga gawang PSPS, Fance Hariyanto |
pemain asal Togo, Ali Khadafi bersiap kembali ke Pekanbaru usai pertandingan |
bek asal KorSel, Park Chul-hyung |
berfoto bersama pencetak 2 gol bagi PSPS, Herman Dzumafo |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar